Aliran Mu'tazilah dan Syi'ah
BAB I PENDAHULUAN Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai aliran Mu’tazilah dan syi’ah. Aliran mu’tazilah muncul di Basra, Irak, pada abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan Wasil bin Atha' (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam Hasan al-Bashri. Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama Sunni karena aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Syia’ah mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Menurut terminologi syiah berarti ”Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib sangat utama di antara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau.”. Mu’tazilah memiliki lima ajaran dasar teologi mutazilah, yang dikenal dengan Al-Ushul Al-Khamsah. Dalam Syi'ah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin (masalah penerapan agama).