Postingan

Metodologi Studi Islam (Fikih, Tasawuf dan Filsafat

I PENDAHULUAN Melakukan sebuah penelitian kita mesti mengetahui teori atau metode apa yang akan kita gunakan. Sebuah penelitian akan melahirkan suatu hipotesis dan itu harus dibangun berdasarkan teori serta landasan yang kuat yang didapat dari fakta yang diperoleh. Tanpa menggunakan metode, data dan fakta yang kita peroleh tidaklah memiliki ilmu pengetahuan didalamnya. Teori penelitian terdapat dalam metode bersamaan dengan pendekatan-pendekatan penelitian. Tugas utama setiap peneliti adalah mencari metode atau pendekatan apa yang akan digunakannya dalam penelitiannya Oleh sebab itu penulis akan membahas beberapa metode dalam melakukan sebuah penelitian. Diataranya, Metodologi Fikih, Metodologi Tasawuf dan Metodologi Filsafat.   II PEMBAHASAN A. Metodologi Fikih 1. Pengertian Ilmu fikih merupakan pengetahuan tentang hukum-hukum syari’at Islam mengenai perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci. Fikih juga terkait langsung dengan kehidupan manusia.

Ntahlah apa Judulnya

Ngak tau mau ngapain, mau maen Empire, dah bosan, gara-gara ngak pernah kalah, (hehe walau make chit,) mau tidur, ngak bisa, badan lagi ngak enak. mau baca, ngak minat, ngak ada buku baru. ya udah, mau nulis aja. tapi bingung mau nulis apa. masa harus nulis cerita tentang gue yang belum mandi tiga hari, trus ngak mungkin jugakan nulis cerita tadi sore bokap datang ke kos. trus mau nulis apa..??????? masih bingung mau nulis apa, tapi gue mau mulai nulis dari mana. binggguuungggg.

Tragis Tragedi

Lampu-lampu malam mulai redup, menyisakan seberkas sinar bintang yang buram. Seakan enggan untuk menerangi jalan para pengelana keglapan. Entah darimana, muncul bisikan-bisikan aneh yang tiba-tiba menggerakkan setiap helai bulu roma, seakan mau bersembunyi didalam dompet-dompet tebal para koruptor yang sarat akan uang panas. Semakin lama semakin jelas bisikan kengerian malam ini terdengar, makin jelas, tambah jelas, lebih nyaring, dan akhirnya, hilang bagai ditelan goa-goa rumah bordir yang sulit ditembus oleh para penegak hukum. Seakan ditelan puluhan mulut-mulut lapar gelandangan, suara itu hilang.

Aliran Mu'tazilah dan Syi'ah

BAB I PENDAHULUAN Dalam makalah ini kami akan membahas mengenai aliran Mu’tazilah dan syi’ah. Aliran mu’tazilah muncul di Basra, Irak, pada abad 2 H. Kelahirannya bermula dari tindakan Wasil bin Atha' (700-750 M) berpisah dari gurunya Imam Hasan al-Bashri. Ajaran Mu'taziliyah kurang diterima oleh kebanyakan ulama Sunni karena aliran ini beranggapan bahwa akal manusia lebih baik dibandingkan tradisi. Syia’ah mengikuti Islam sesuai yang diajarkan oleh Nabi Muhammad dan Ahlul Bait-nya. Menurut terminologi syiah berarti ”Mereka yang menyatakan bahwa Ali bin Abu Thalib sangat utama di antara para sahabat dan lebih berhak untuk memegang tampuk kepemimpinan kaum muslimin, demikian pula anak cucu sepeninggal beliau.”. Mu’tazilah memiliki lima ajaran dasar teologi mutazilah, yang dikenal dengan Al-Ushul Al-Khamsah. Dalam Syi'ah terdapat apa yang namanya ushuluddin (pokok-pokok agama) dan furu'uddin (masalah penerapan agama).

EGO

Ketika sesuatu mulai berubah , maka kita akan kembali mengingat apa yang telah terjadi di masa lalu. Dulu kita merasa hidup terasa begitu mudah, maka suatu saat itu pasti akan berubah, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, atau kapan saja tanpa pemberitahuan. Sesuatu itu bisa saja ego yang kita miliki, persahabatan , dan bisa juga percintaan .